Tuesday, June 4, 2013

Belajar Masak #6 Brownies

Halah ... hari ini postingannya masak lagi. Lagi semangat untuk belajar masak nih ceritanya ... Tapi, eh, ngga ding. Jujur aja, yang semangat masak sebenarnya bukan saya, tapi si bungsu. Ceritanya, kemarin setelah berhasil (di dalam kamus belajar memasak saya tidak ada istilah gagal, adanya istilah berhasil saja, hehehe ..., bahkan sekiranya hasil masakannya kurang enak pun saya berusaha membuat sugesti positif dengan mengatakan, 'variasi rasa', hihihi ... pembaca dilarang protes, ya :D) membuat banana muffin, si bungsu protes ke saya karena dia ngga bisa ikut makan karena 'beda selera' (untuk tidak mengatakan: tidak doyan, bwahahaha ....).

Sebagai kompensasinya, si bungsu minta saya untuk melibatkan dia dalam proses memasak karena dia yakin bahwa kalau dia terlibat maka masakan saya akan sesuai dengan seleranya. Jadi, dengan mempertimbangkan seleranya pula, saya mencoba pilihkan resep kue baru untuk kami praktikkan bersama: brownies. Resepnya saya dapatkan dari Majalah Ummi edisi lawas. O ya, karena cara membuatnya memang praktis, jadi persiapan membuatnya tidak lebih dari 15 menit.

Bahan-bahannya:
1,5 cup tepung terigu
1,5 cup gula pasir (saya kurangi jadi 1 cup kurang dikit)
4 butir telur, dikocok
1/2 sdt vanili
3/4 coklat bubuk (saya kurangi jadi 1/2 cup)
1 cup minyak goreng (saya kurangi juga jadi 1/2 cup saja)

Topping bebas: boleh keju parut, boleh kacang mede, boleh juga irisan kacang almond.

Cara membuatnya:
(1) gula pasir dan telur diaduk rata
(2) Tambahkan tepung terigu, vanili, coklat bubuk, dan minyak goreng
(3) Masukkan ke dalam loyang. Masak di oven.

O ya, hampir lupa, untuk topping saya pakai sisa keju yang tinggal se-emprit di kulkas. makanya ada parutan keju yang gede-gede akibat ngga bisa keparut. Karena mau masuk perut sendiri, jadi banyak kriteria makanan layak pandang dan layak icip diabaikan ... yang penting kan tidak memabukkan (elho?!).

Hasilnya ... voila! Apa adanya seperti yang tampak dalam gambar ^^

foto: aseli masih anget, belum lama diambil dari oven


Psst, resep ini kami ujicobakan persis sebelum waktunya si bungsu tidur. Rencananya malam ini kami mau tidur lebih awal, tapi si bungsu kembali protes karena kami belum juga membuat brownies yang kami rencanakan tadi siang, maka dengan satu anggukan kepala si bungsu pun sigap mengambilkan semua bahan yang diperlukan. Untuk urusan kocok-mengocok, aduk-mengaduk, rata-meratakan, hingga memarut keju, semua dikerjakan si bungsu. Saya cuma jadi tukang timbang takarannya sadjah. Dan itulah sebenarnya hal yang paling menyenangkan bagi saya: melihat si bungsu antusias dengan apa yang dilakukannya. Syukur alhamdulillah ^^









No comments:

Post a Comment