Monday, June 25, 2018

Belajar membaca (lagi), bagian 1

Akhirnya, selesai juga persiapan materi untuk si bungsu belajar membaca. Puas rasanya. Dengan kartu huruf warna-warni, materi belajar membacanya menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.

Sebenarnya ada banyak cara praktis untuk mengajari anak membaca. Cara paling praktis mungkin memasukkan anak ke tempat les membaca lalu saya tinggal menikmati hasil belajar anaknya saja. Tapi, karena si mamak sangat berhitung... termasuk berhitung quality time yang terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja, jadilah saya putuskan untuk mengajari sendiri si bungsu membaca.

Sejak berhasil mengajari kakaknya belajar membaca, saya sekarang merasa lebih pede mengajari si bungsu membaca. Dulu, 6 tahun yang lalu, saya juga menyiapkan materi yang sama untuk kakaknya belajar membaca. Prinsip dan metodenya sama, hanya pendekatannya yang dibuat lebih fun, seperti bermain game saja layaknya. Saya pikir mungkin harus begitu, supaya lebih bisa bersaing dengan tontonan di tivi, hehehe. 

Prinsip yang saya gunakan untuk belajar membaca adalah pembelajaran bertahap dengan menggunakan bunyi kata. Metodenya dengan kombinasi verbal dan tulisan (menggunakan kartu huruf berwarna). Saya tidak pernah menggunakan bantuan kartu bergambar karena saya mendorong mereka untuk berimajinasi dengan bunyi kata yang mereka dengar. 

Hingga saat ini, si bungsu terlihat menikmati proses belajarnya yang sudah sampai di tahap ke-6. Bukan perjalanan belajar yang pendek juga kalau dipikir-pikir. Apalagi kalau ingat terbatasnya waktu yang saya sediakan di tahapan-tahapan sebelumnya... di antara tugas-tugas kuliah yang hampir tidak ada jeda, sehingga mengajari si bungsu menjadi hiburan yang me-recharge semangat saya.

Ini tahapan-tahapan belajar si bungsu:
(1) belajar alfabet A, B, C, ... sampai Z dengan bantuan lagu.
(2) bermain tebak huruf pertama dari kelompok kata buah atau binatang. Di sini saya mengajari anak untuk mengenali bunyi huruf konsonan yang dimatikan. Misal: eB... beruang, eJ... jerapah, es... Serigala, dst.
(3) mengenal bentuk huruf A, B, C, ... sampai Z dengan bantuan kartu. Saya mengajari anak mengasosiasikan bentuk huruf dengan bentuk benda yang mudah dikenali. Misal: huruf H dengan tangga, huruf O dengan donat, huruf J dengan gagang payung, dst.
(4) bermain tebak huruf dengan bantuan buku, majalah, papan reklame di jalan, poster, dst.
(5) mengeja kombinasi huruf konsonan dan vokal dengan bantuan kartu huruf. Misal: ba, bi, bu, be, bo // ca, ci, cu, ce, co // da, di, du, de, do // ... dst.
(6) bermain mengeja suku kata dan kombinasi 2 suku kata dengan bantuan kartu berwarna (lihat foto). Misal: u-mi // a-bi // mi-o // u-bi // ... dst.

Tentu masih ada tahapan belajar lebih lanjut. Tapi baru sampai di sini ini si bungsu berproses. Semua proses dinikmati saja pelan-pelan. Sebagaimana halnya dia tumbuh, saya juga tumbuh lewat proses belajar ini. Bersama-sama. 

No comments:

Post a Comment